Al-Fatih Abad Ini

shares |

Tentang Rasa

Bahwa memilih jalan ini adalah bukan jalan yang mudah. Lika liku? Lebih dari itu. Yang kita harus tau adalah berjuang. Air mata? Silahkan kuras sampai tak tersisa setetespun asal dakwah ini kita yang perjuangkan. Karena yang tersakit adalah ketika kita menyerah memperjuangkan dakwah dan posisi kita digantikan oleh yang lainnya. 

Dakwah butuh pemuda tangguh. Sedang Kota tujuan 1453, Konstantinopel takluk melalui tangan pemuda, mengapa tidak kita menjadi al-Fatih abad ini? 

Sah saja jika kita menyerah dan duduk manis "menunggu" perubahan dan membiarkan yang lainnya berjuang, tapi lantas kita dapat apa? Tidak melulu hasil yang menebar manis, tapi kadang justru proses adalah yang menuai manisnya hasil. 

Tak masalah jika pernah dalam waktu tertentu kamu merasa lelah, karena itu artinya kamu sudah berjuang. Tak mengapa jikapun pernah kamu merasa sakit dalam dakwah, karena itu berarti kamu sudah mencintai. Tak mengapa sekalipun air mata menemani langkahmu dalam dakwah, karena itu berarti hatimu masih memikirkan. Tapi jangan terpuruk terlalu lama, dunia membutuhkan kita, pejuang-pejuang tangguh dari seantero negeri ini. 

Juga, manusiawi bahwa kita butuh refresh dalam perjalanan ini. Tapi jangan beristirahat terlalu lama karena sejatinya dakwah harus senantiasa selalu diperjuangkan. Karenanya kita butuh saudara, agar jika sewaktu-waktu futuur mulai merambah, ada yang menjadi perantara hidayah Allah bagi kita. 

Saudaraku, karena memilih jalan ini berarti kita memilih jalan berliku, maka tuntaskan liku itu. Jika perlu, luruskan liku yang menemani perjalanan itu. Tanamkan selalu semangat dan syukur, bahwa kita bisa merasakan perjuangan dakwah tanpa perlu berdarah lagi. Kita harus fahami bahwa kata "pemuda" memiliki makna yang besar dan terselip amanah besar pula di dalamnya. Maka berdirilah di barisan terdepan dalam perjuangan ini.

Semangat, ikhwahfillah..
Masih banyak yang kita harus perjuangkan untuk dakwah kita. Isi ruhiyah agar lebih dekat dengan Allah Maharaja yang memberi segala. Kalahkan dan penjarakan pasukan syaiton penggoda yang kadang melemahkan kita. Yakinlah, lelahmu berbalas pahala. 

Saling mengingatkan adalah salah satu kunci istiqomah, maka menegur adalah salah satu caranya. Mari bergerak lebih banyak agar menuai hasil yang lebih banyak pula.

~memaknai langkah bersama aktivis dakwah kampus. Di sudut kota Indah Takengon, di hari ke-lima November 2017. 

Related Posts

2 comments: