Menjemput Hidayah, Meraih Jannah
7:50 PM |
|
Sejatinya manusia itu memang harus berubah. Entah itu jadi lebih baik atau lebih buruk, itu pilihan. Maka inilah yang dikatakan hidup ini pilihan. Karena pada hakikatnya Allah sudah atur siapa yang akan ke syurga dan siapa yang akan ke neraka. Maka mereka yang terpilih baik diakhir hidupnya, akan Allah gerakkan hatinya dengan mantap untuk mengikuti jejaknya ahlul jannah. Sebaliknya, bagi mereka yang dicantumkan Allah dalam lauhul mahfudznya akhir yang tidak baik, Allah mudahkan jalan baginya untuk melakukan apa yang dilakukan ahlunnar. Maka penting bagi kita untuk senantiasa berdo'a mendapat akhir yang baik. Dan berdo'a untuk dihindarkan dari su'ul khotimah.
Maka penting bagi kita yang sudah menyadari hidayah untuk berdo'a agar diistiqomahkan jalannya, agar dikuatkan pundak dan hatinya, agar senantiasa dilindungi imannya. Karena hidup mempertahankan yang haq dan menggenggam sunnah hari ini adalah sulit. Ya ini cobaan, cobaan itu untuk apa? Untuk menaikkan level keimanan kita, untuk meningkatkan kadar keimanan kita.
Hidayah itu hadir setiap hari, mengelilingi kita setiap hari, tapi kadang kita nggak sadar, malah sibuk dengan urusan dunia yang entah sampai kapan diizinkan untuk kita tinggal di dalamnya.
Maka mulailah hari ini, hidayah itu tidak perlu ditunggu lagi, hidayah itu sudah menghampiri kita. Tinggal kitanya aja lagi, mau menyadari dan menjemput atau membiarkan hidayah itu tetap di tempatnya.
Karenanya penting bagi kita untuk berkumpul bersama orang orang shalih, bersama sahabat hijrah. Agar jika sewaktu-waktu iman kita melemah, selalu ada yang mengingatkan kita. Allah kirimkan kita orang-orang baik, bahkan Allah tempatkan orang baik itu secara presisi dekat dengan kita. Kurang apa lagi? Maka selagi Allah berikan orang baik di sekitar kita, silahkan perbaiki diri menjadi lebih baik, silahkan benahi rusaknya diri kita itu dimana. Karena semua ini Allah yang punya. Teman baik kita, Allah yang punya. Kalau besok lusa Allah mau ambil, ya itu memang hak Allah, ketentuan Allah. Dan tugas kita adalah berubah, bahkan merubah.
Tidak sedikit pemuda diluar sana yang dengan tekad membara ingin memerdekakan islam kembali, tapi tidak sedikit juga pemuda diluar sana yang sama sekali tidak peduli akan hal ini. Maka pemuda yang hari ini sudah mengenal hijrah, mari bersama kita berbenah diri, agar layak kita persaksikan di hadapan Allah bahwa kita pernah berjuang serta dalam proses kemerdekaan islam kembali.
Juga teruntuk saudara kita yang ada di Palestina, Suriah, Turki, Yaman, Iraq, Rohingya, dan di seluruh negara-negara muslim lainnya, kita tidak bisa memberikan banyak hal yang berarti bagi semua saudara kita yang ada di sana. Tapi sudah menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk menyertakan mereka pada bait-bait terbaik do'a kita.
Hari ini mereka tertindas, berdarah memperjuangkan haknya sebagai muslim. Namun apa mereka menyerah ? Tidak. Mereka hari ini harus dihadapkan dengan kekuatan zionis laknatullah'alaih, tapi apa lantas mereka mundur? Tidak. Maka kita, saudara yang paling diharapkan kehadiran sertanya oleh bangsa Palestina dan seluruh bangsa yang hari ini tertindas, harus selalu mengupayakan segala sesuatu agar bagaimana bisa kita membantu mereka yang ada di sana. Jika tidak mampu memberikan materi, setidaknya do'a yang tulus dan ikhlas harus selalu kita panjatkan kepada Allah swt, Pemilik megahnya Arsy, luasnya dunia dan seluruh alam.
Memaknai Hijrah bersama pejuang Istiqomah. Ditengah sejuknya kota Takengon. Di hari ke-7 November 2017.
AllahuAkbar!!!
ReplyDeleteAllahuAkbar!!!
ReplyDelete#Keefhamasahikhwah
ReplyDelete#Keefhamasahikhwah
ReplyDeleteKeren, semakin jaya kedepannya!!!
ReplyDelete