GEMAR VS VALENTINE

14 februari BUKAN hari valentine.

GEMAR (gerakan menutup aurat) merupakan suatu agenda tahunan yang dilaksanakan hampir di seluruh Indonesia. LDK Simahtuah hadir dibawah arahan FSLDK, juga melaksanakan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama muslim agar bersama membangun keistiqomahan dalam diri yang dimulai dari menutup aurat dengan baik sesuai anjuran al-qur'an, juga sebagai bentuk penolakan terhadap perayaan valentine. 

Tepat pada tanggal 07 februari, LDK Simahtuah mengadakan syuro' awal pembentukan panitia sekaligus membicarakan agenda GEMAR. Melalui syuro' tersebut diputuskan bahwa ldk simahtuah akan melaksanakan GEMAR pada 14 februari 2018 yang bertepatan dengan hari yang di klaim sebagai hari kasih sayang. Berbagai persiapan mulai dilakukan seperti membuat himbauan pemberitahuan dan mengumumkan penerimaan donasi berupa kerudung, baju, kaus kaki, manset tangan dll dengan catatan "tidak harus baru, yang penting layak pakai". 

14 februari 2018. Pelaksanaan agenda ini memang telah di rancang bahwa ldk simahtuah hanya akan mengunjungi beberapa sekolah dan sebuah yayasan panti asuhan.

Rute pertama adalah MAN 1 Takengon yang disambut dengan meriah oleh para siswa karena pihak sekolah juga sedang melakukan agenda serupa yakni gerakan menutup aurat dan penolakan perayaan valentine day. Di lokasi pertama ini acara dilaksanakan outdoor dan para siswa duduk diatas gelaran tikar yang disediakan oleh panitia yang merupakan anggota OSIM dan ROHIS.

Dilanjutkan rute kedua yaitu SMKN 1 Takengon yang tidak kalah meriah. Antusias para siswa dalam kegiatan ini sangat pantas di acungi jempol karena kita butuh semangat jiwa-jiwa muda tentunya untuk membangun perubahan kearah yang lebih baik. Di lokasi kedua ini, kegiatan dilaksanakan didalam gedung aula. Meski sejatinya acara ini ditujukan kepada perempuan saja, tapi ternyata ada beberapa siswa laki-laki yang juga hadir didalam ruangan dan semangat mereka juga sangat luar biasa.

Dilanjutkan ke lokasi ketiga yaitu  SMAN 3 Takengon, dilokasi ini cukup menantang bagi ldk simahtuah maupun pihak sekolah karena matahari hampir menuju puncaknya. Namun keadaan itu tidak lantas menggentarkan semangat dan antusias para siswa terlebih pada saat momen pembagian jilbab. Semoga dapat terus memberikan semangat-semangat pada jiwa pemuda tanah air.

Lokasi terakhir yaitu yayasan berkah ilahi yang merupakan salah satu panti asuhan yang ada di daerah Takengon. Saat acara berlangsung, adik-adik di sana tampak masih malu-malu dan segan, namun ketegangan suasana itu tidak berlangsung lama karena ldk simahtuah langsung memberikan game kepada adik-adik di sana. Momen mengharukan terjadi ketika pemakaian langsung jilbab oleh akhawat simahtuah kepada adik-adik panti asuhan, meski tidak tampak jelas tapi dari sudut mata-mata itu mengeluarkan air. Ada rada haru yang juga menyelimuti hati ldk simahtuah. 

Begitulah sebagian kecil cerita dibalik semarak GEMAR Aceh Tengah oleh LDK Simahtuah. Semoga di tahun-tahun berikutnya masih bisa terus berkontribusi untuk dakwah ini. Juga kami ucapakan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang sudah berdonasi baik berupa barang maupun rupiah juga pihak-pihak yang sudah bekerjasama dalam agenda ini. Tidak dapat kami sebutkan satu-persatu namanya tapi semoga tercatat sebagai investasi pahala bagi tiap-tiap kita.

Mari bersama kita suarakan bahwa 14 februari BUKAN hari valentine melainkan hari GEMAR.  Agar tercatat dalam memori masing-masing kita tentang pentingnya menutup aurat sebagaimana telah termaktub dalam surat cinta mulia dari Allah dan hadist-hadist Nabi. Mari kita jaga semangat generasi penerus yang akan sama-sama memperjuangkan kemerdekaan Islam.

Salam dari LDK Indonesia
Salam dari LDK Aceh
Salam dari LDK Simahtuah

Februari di hari ke 16 tahun 2018, ditulis di Takengon. Dua hari selepas kegiatan GEMAR dilaksanakan.

Tulisan ini di desain khusus. Untukmu, yang "mengaku" aktivis dakwah kampus


Untukmu, yang "mengaku" aktivis dakwah kampus

Karena perjalanan ini terus memberikan pemahaman. Bahwa tidak ada yang praktis dalam hidup. Semua harus dimulai dengan kata usaha. Harus diraih dengan ketekunan. Di sungguhkan dengan do'a yang harus terus melangit. 

Mungkin sering dalam jalannya dakwah, ada semangat yang kadang muncul begitu menggelora namun sesaat kemudian hilang tanpa bekas seolah tak pernah ada. Itu mungkin pertanda bahwa ada yang salah dalam memberi suplay makanan yang layak kepada ruh. Kita sibuk memberikan suplay makanan yang layak kepada jasad, tapi lupa akan semakin lemahnya ruh jika tidak dibarengi dengan "nafkah" yang layak.

Kadang sering dalam jalannya dakwah, kita merasa sudah cukup keras berjuang sehingga tidak perlu lagi memperjuangkan apa-apa. Padahal yang hari ini kita lakukan tak pernah sebanding dengan apa yang telah Rasulullah perjuangkan dahulu. Hari ini bahkan kita tidak perlu berdarah untuk sesuatu yang sudah kita namai "perjuangan" itu. Maka mungkin kita perlu memperbaiki kondisi hati yang mungkin sudah terlalu jauh dari jalur yang seharusnya. Yang mungkin sudah terlalu menikmati kefanaan dunia yang benar-benar hanya sementara ini.

Kadang sering dalam jalannya dakwah, kita dihadapkan dengan situasi yang kacau sehingga saling menyalahkan sesama menjadi fakta yang harus di hadapi. Karena kadang kita lupa bahwa kita pernah berpeluh bersama dalam setiap agenda dakwah yang sedang kita "garap". Maka selalu berlapang dada dan berpikir positif menjadi obatnya. Harus ada yang menjadi alarm bagi yang lainnya karena terkadang lupa dan khilaf adalah yang selalu membuntuti pundak-pundak kita. Saling mengingatkan tetap menjadi salah satu kuncinya. 

Maka, jika kadang muncul rasa enggan untuk kembali menjalankan agenda dakwah, jika kadang hilang rasa cinta kita terhadap dakwah, lekas beritahu hati dan jiwa kita bahwa dulu, kita pernah menjadi orang yang begitu mencintai dakwah ini, bahwa dulu, kita pernah menjadi orang yang menghabiskan waktu dan kesempatan kita untuk berjalan di sini. Dan lekas beritahu hati untuk tidak lalai selalu melantun do'a agar dikokohkan hatinya, agar dikuatkan pundaknya, agar ditangguhkan imannya. 

Jika saja Dilan bisa berkata rindu itu berat, kita bisa menyangkalnya dengan kata "seberat apapun rindu, selalu ada Allah yang menguatkan", dengan begitu, mengapa tidak kita menguatkan hati kita juga dengan kata itu. Kita mungkin menjadi lemah, tapi kekuatan dari Allah akan menguatkan kita. Kita mungkin menjadi goyah, tapi Allah hadirkan saudara yang siap saling menopang dan berbagi pundak bagi yang lainnya. Semoga tetap terpatri semangat dakwah dalam diri kita, wahai pemuda. Jadilah Muhammad al-Fatih pada jaman kita. 

Semoga tulisan ini bisa menjadi tambahan energi dan semangat untuk tetap bersinergi membangun perdaban dakwah kampus. Tulisan ini di desain khusus, untuk kita. Pemuda yang pernah mengikrarkan diri sebagai aktivis dakwah kampus. 
Perjuangan kita, masih dibutuhkan. Maka semangat kita, harus menjadi api yang akan tetap berkobar bahkan saat dunia disapa hujan.


Regard, Author. 


Ditulis di Takengon. Februari. Dihari ketiga. 2018.