Untukmu, pemuda pejuang dakwah kampus

shares |

Semangat itu, jangan pernah padam!!!

Untukmu, pemuda tanah air Indonesia, pejuang dakwah kampus yang saat ini memperjuangkan kemerdekaannya. Berjuanglah tanpa nanti, karena jika tidak berjuang hari ini, maka pastikan saja kita akan tertinggal jauh dibelakang.
Untukmu, pemuda Indonesia, pejuang dakwah kampus yang hari ini sedang memperjuangkan keasriannya. Berjuanglah meski lelah menyerbu, meski air mata menderu, meski langkah goyah dan lunglai, meski tak pernah dipandang manusia, meski berdarah!!! Kita harus tetap berjuang.

Tidak dipandang manusia, kita selalu punya Allah. Kita selalu punya Allah yang tiada henti selalu melihat kita. Maka jangan berputus asa jika hari ini kerja kerasmu tidak dihargai manusia, karena penghargaan manusia hanya sementara. Tapi berjuanglah agar bagaimana bisa kerja keras kita diberikan penghargaan oleh Sang MahaMemberi segala penghargaan. Ikrarkan didalam hati, niatkan meyeluruh didalam jiwa bahwa segala kebaikan yang hari ini kita perjuangkan adalah karena Allah. Ridho Allah adalah diatas segalanya, maka jika Allah ridho, keringanan hati manusia menyertainya.

Jika hari ini kerja keras kita diacuhkan manusia, berceritalah, berbisiklah dalam sujud sendu, saat yang lainnya terlena dalam mimpi, berbisiklah pada bumi yang bisikan itu melangit. Yang bisikan itu dijawab dengan manis oleh Sang Pencipta, yang cerita itu didengarkan dengan sebaiknya oleh Sang MahaMendengar.
Pejuang dakwah kampus, bahwa ketika memutuskan berjalan bersama dijalan ini, kita sudah memutuskan bahwa kita akan berada dijalan penuh kerikil dan liku, maka tuntaskan liku itu, singkirkan kerikil yang jika itu menghambat jalanmu, karena sejatinya Allah berikan kerikil dan liku itu adalah agar kita tau bahwa berjuang, tidak pernah selamanya manis, harus ada liku didalamnya agar ada yang berbeda jika diceritakan kembali di kemudian hari. Juga agar kita tau bahwa dalam berjalan, kita harus jatuh untuk bisa mengambil sesuatu yang berharga dibawah sana. Tapi jatuhpun tak pernah selamanya sakit, air mata pun tak pernah selamanya bermakna kesedihan, mereka semua diciptakan untuk menemani agar tercipta kombinasi yang sempurna dalam perjalanan ini. 

Maka saling membantu adalah pelengkapnya, saling mengingatkan adalah pengokohnya.

Refleksi peringatan hari sumpah pemuda 28 Oktober 2017. Dari Kota Indah Takengon. Dari saudaramu yang sama-sama sedang memperjuangkan dakwah kampus. Teruntuk seluruh pemuda Indonesia, pejuang dakwah kampus.

Related Posts

4 comments: