The next leader is......

Satukan langkah dalam mengakselerasikan dakwah menuju kampus yang madani


Mengawali Desember menyambut akhir tahun 2017, Ldk Simahtuah telah menunaikan salah satu program kerja akhir kepengurusan yaitu MUBES (Musyawarah Besar) yang dilaksanakan selama dua hari sabtu-minggu, 2-3 Desember 2017 bertempat di ruang Aula Biro kampus induk STAIN Gajah Putih Takengon. Kegiatan ini dibuka oleh bapak wakil ketua III yaitu bapak Drs. Halihasimi, MA mewakili bapak ketua STAIN Gajah Putih. 

Bermacam rangkaian kegiatan telah selesai dilaksanakan dan terjawab sudah pertanyaan pada postingan sebelumnya "who is the next leader of Simahtuah"?. Setelah selesai melakukan rangkaian acara MUBES, acara ini pada penghujungnya juga merumuskan dan memusyawarahkan ketua baru bagi Ldk Simahtuah untuk periode 2017-2018.

Beberapa kader telah dicalonkan dan langsung dilakukan musyawarah. Detik-detik menegangkan ketika menunggu hasil musyawarah untuk menentukan siapa yang akan meneruskan kepemimpinan estafet dakwah kampus selanjutnya. Rona khas penasaran mulai tampak pada wajah setiap kader yang hadir, ditemani suara gemuruh hujan dan senja yang mulai menampakkan diri.
Dan keputusannya adalah.....

Barakallah wa Innalillah atas diamanahkannya Akhinafillah Romadani, yang pada kepengurusan sebelumnya diamanahkan sebagai sekertaris umum Ldk Simahtuah. Tidak hanya memusyawarahkan ketua umum Ldk, namun juga memusyawarahkan ketua LDJ (lembaga dakwah jurusan) Tarbiyah dan Syarda'. Barakallah wa Innalillah kepada ukhtinafillah Anis Adhia Epitawari sebagai ketua umum Ldj Tarbiyah dan ukhtinafillah Nurul Isra sebagai ketua umum Ldj Syarda'. Semoga antum/antunna yang telah diamanahkan pada bidangnya dapat terus berkontribusi untuk kelangsungan dakwah khususnya di kampus dan sebagai pemimpin, dapat mengayomi jundi-jundiahnya nanti. Aamiin. 

Dalam setiap langkah kepengurusan, sudah tentu ada hal-hal yang kadang tidak diharapkan namun justru terjadi. Juga kesalahan dan khilaf, sudah pasti selalu menjadi teman akrab yang menemani manusia. Namun tidak bijak juga jika selalu menggunakan kata "khilaf" sebagai pelindung ketika ada sesuatu yang memang harus diperbaiki. Maka kita semua butuh saudara untuk saling mengingatkan ketika khilaf itu datang. Untuk saling berbagi cerita dan saling memberi solusi. Karena yang perlu kita lakukan adalah berjuang dengan ikhlas, bukan bagaimana agar bisa semakin memajukan LDK, tetapi ingin memajukan dakwah, membangkitkan islam. Setelahnya, biarkan Allah yang memberi pernak-pernik pada perjalanan yang kita tempuh. 

Sejatinya berdakwah itu seperti mendaki. Untuk mencapai puncak, dibutuhkan kegigihan dan kerja keras. Maka jadilah pendaki yang siap mengabdi dan berserah diri pada Illahi. 



Mengokohkan tekad, meluruskan niat. Di hari ke-3 Desember, penghujung 2017. Di kota Takengon.

Menyerentakkan langkah, memaknai ukhuwah

Sambung Rasa Keluarga Besar LDK Simahtuah Sebagai Bentuk Ukhuwah Islamiyah


01 Desember 2017, pengurus Ldk Simahtuah mengadakan reuni akbar para alumni Ldk Simahtuah dan Ldk Fosma Fathanah untuk pertama kalinya dalam sejarah sejak terbentuknya Ldk Fosma Fathanah pada tahun 2003 dan disusul dengan terbentuknya Ldk Simahtuah pada tahun 2009 lalu. Momen ini tentu menjadi agenda yang begitu di nanti-nantikan oleh seluruh alumni dan para pengurus penerus Ldk Simahtuah dan Ldk Fosma Fathanah. 

Meski ditengah udara super berkali lipat lebih dingin dibersamai hujan angin yang saat ini sedang menemani kota Takengon, namun ukhuwah islamiyah yang telah terjalin erat, kokoh dan hangat tetap menjadi prioritas utama. Para alumni yang rela menerobos hujan demi menghadiri acara reuni ini, juga kegigihan para panitia yang merupakan pengurus Ldk Simahtuah, telah mempersiapkan segala sesuatunya demi terlaksananya silaturrahmi ini. 

Tema dalam kegiatan ini adalah "sambung rasa keluarga besar Ldk Simahtuah sebagai bentuk ukhuwah islamiyah". Kegiatan ini diselenggarakan di kampus Induk STAIN Gajah Putih Takengon, Gedung E, ruang E11. Dihadiri oleh seluruh alumni sejak terbentuknya kedua Ldk ini, atau disebut juga dari angkatan pertama hingga angkatan yang saat ini menjadi pengurus. 

Salah satu agenda dalam kegiatan ini adalah 'sambung rasa' antar pengurus lama (baca:alumni) dengan pengurus saat ini. Merupakan suatu kobaran semangat bagi kami setelah mendengar cerita pasang surut perjuangan para pengurus perintis yang dengan gigihnya mencetuskan sebuah lembaga tempat dimana para pejuang dakwah kampus bernaung, LDK (Lembaga Dakwah Kampus) dan telah mempersembahkannya kepada kami. Semoga amanah besar untuk menghidupkan dan menghijaukan dakwah islamiyah di kampus dapat dijalankan dengan sebaiknya. Aamiin.

Kita menyebutnya alumni, meski pada hakikatnya tentu tidak akan ada kata 'alumni' bagi dakwah, atau dengan kata lain tidak ada pensiun dalam dakwah. Dakwah must go on dan semua harus berdakwah. Juga telah terbentuk struktur alumni yang di ketuai oleh bapak Dian Haryanto. Semoga dapat selalu terjalin komunikasi yang baik dan selalu menjadi supporter bagi kami. 

Selalu dalam harap pada setiap sujud bercerita kepada Rabb. Semoga selalu terjalin ukhuwah yang membumi dan melangit dalam hati tiap-tiap jiwa. Sehingga tidak hanya bersama di dunia, tapi juga saling melengkapi di syurga. Aamiin.

Mengokohkan ukhuwah. Mengawali Desember 2017, berselimut kabut di kota Takengon. 
Who's the next leader of Simahtuah?

Who's the next leader of Simahtuah?

Detik-detik menuju MUBES Ke-IX LDK Simahtuah

H-3

Dihari ke-24 Januari 2017 lalu, telah terpilih Akhuna Ahmad Yuliandi sebagai ketua umum LDK Simahtuah periode 2016-2017. Tidak terasa, tahun sudah menyapa penghujungnya yang juga berarti bahwa kepemimpinan LDK Simahtuah akan segera berpindah tangan kepada generasi-generasi baru. Semoga apa-apa yang telah di kontribusikan kepada dakwah ini dapat menjadi sejarah panjang bagi perjuangan Ldk seterusnya. Tidak hanya di kampus, tapi mendunia dengan dakwah. Aamiin.

Jelang MUBES Ke-IX LDK Simahtuah, seluruh jajaran pengurus mulai mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari hal-hal besar, namun juga tidak melupakan hal-hal kecil lainnya yang diperlukan. Semangat dan antusias para pengurus tidak luntur tersapu hujan dan udara ekstra lebih dingin yang saat ini tengah menyapa kota Takengon. Semangat itu juga ditularkan kepada alumni TRANDI I yang selanjutnya akan menjadi generasi penerus, pengurus LDK Simahtuah. Antusias mereka juga tidak kalah saing, menerobos hujan demi menghadiri rapat demi rapat dalam proses menyukseskan MUBES Ke-IX ini. 

Selama kepengurusan 2016-2017 ini berjalan, tentu tidak sedikit hambatan, rintangan dan cobaan yang terlintas bersama waktu, namun kegigihan dan kekokohan niat kader-kader tangguh ini sungguh luar biasa. Pasang surut anggota dalam setiap agenda atau kegiatan yang dilaksanakan, in shaa Allah menjadi tabungan amal kelak. Semoga  Ldk bisa terus melahirkan kader-kader terbaiknya setiap waktu. 

Ikhwahfillah, yakinlah bahwa apa yang telah kita lakukan hari ini akan berbuah manis. Jangan pernah merasa semua ini adalah kesia-siaan. Antum Antunna adalah sedikit dari banyaknya manusia yang ada di muka bumi ini yang dipilih oleh Allah untuk memperjuangkan agamaNya, untuk memperjuangkan dakwahNya. Maka bergeraklah, terus lakukan kebaikan sebisa yang kita mampu, karena yang dinilai Allah bukan semata hanya besar-kecilnya sebuah kontribusi, tapi juga kegigihan, kesabaran, keikhlasan dan ketulusan dari hati-hati kita. 

Teruslah meniti jalan kebaikan, janji Allah itu pasti. Allah MahaBaik, sekalipun cobaan dan rintangan yang Allah berikan kadang sempat menitikkan air mata, tapi terlepas dari itu semua, tangan Allah lah yang selalu kembali membelai lembut hambaNya. Maka teruslah bergerak melakukan kebaikan, jangan takut gagal, selalu mengedepankan optimis dan berprasangka baiklah kepada Allah. Segala sesuatu yang dilakukan karena dan untuk Allah, maka berdo'alah, jujurlah, mengibalah dihadapan Allah agar dikuatkan pundak dan hatinya, lalu kembalilah berusaha dan berjuang serta biarkan tangan Allah yang memberi warna pada tiap-tiap usaha kita. Keep HAMASAH!
AllahuAkbar!!!
AllahuAkbar!!!
AllahuAkbar!!!

Berirama bersama hujan, di kota Takengon
H-3, MUBES Ke-IX LDK Simahtuah. Di penghujung November 2017.
PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN PEDOMAN NKRI...

PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN PEDOMAN NKRI...

PANCASILA SEBAGAI DASAR DAN PEDOMAN NKRI... 

Oleh: Ainun Fadilah 

Pancasila adalah pedoman atau dasar negara yang memiliki nilai-nilai  dan norma bagi berbangsa dan bernegara, sehingga kita bisa bembangun bangsa dan negara ini menjadi negara yang adil dan makmur, sebagai mana yang telah di tetapkan pada sila yang ke 5 (lima)  yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Karena bahwasanya nilai yang terkandung dalam sila yang ke 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia  yang di dasari dan di jiwai oleh 4 sila sebelumnya yaitu sila ketuhanan yang maha esa, kemanusiyaan yang adil dan beradap, persatuan Indonesia, serta kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan.  

Oleh sebap itu kita harus menjujung tinggi PANCASILA  dan harus benar2 diterapkan dalam membangun negara ini  menjadi Bangsa & Negara yang Beradap Adil, Aman dan Sentosa.

Karena Kamu, Muslimah


"Karena untuk bermimpi, kita tidak harus tertidur". (IRS)
Sabtu, 11 November 2017 Alhamdulillah, telah terlaksana salah satu agenda dakwah Ldk Simahtuah terkhusus bidang Keputrian yaitu GMT (Great Muslimah Training) I dengan tema "kado terindah untuk muslimah". Kegiatan ini berlangsung sejak pagi hari tepatnya pukul 08.00 dengan antusias muslimahnya meski diujung minggu dan kegiatan ini diikuti oleh  41 peserta yang merupakan mahasiswi kampus STAIN Gajah Putih Takengon. Meski dengan jumlah yang terbilang sedikit, tetap tidak menyurutkan semangat dan antusias para peserta untuk hadir pada kegiatan ini, meraup secuil dari luasnya ilmu yang Allah tebarkan di muka bumi ini.

Untuk diketahui, Kegiatan ini juga diselenggarakan oleh Ldk seluruh Indonesia yang tergabung dalam FSLDK (Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus) Indonesia, khususnya pada bidang kemuslimahan atau dalam Ldk Simahtuah disebut bidang Keputrian. Ldk Simahtuah merupakan salah satu Ldk yang tergabung dalam FSLDK Indonesia, tepatnya dibawah arahan FSLDK daerah Aceh. 

Kegiatan ini diisi oleh dua orang pemateri yang merupakan sosok muslimah tangguh yakni Ibu dr. Fitri Ayunita dan Ibu Syamsari, S.Pd. Dalam materinya, kedua sosok muslimah tangguh ini menyampaikan bagaimana seharusnya seorang muslimah memaknai hidup. Bahwa seorang muslimah harus tau apa tujuan dan mimpi mereka. Karena muslimah dimuliakan islam dengan sebaik-baiknya. Maka muslimah harus benar-benar mengerti untuk apa ia dihadirkan di dunia, muslimah harus menyecap pendidikan tinggi dan memiliki skill agar bisa mandiri. Tujuannya bukanlah untuk kemudian menyaingi laki-laki, tetapi untuk membangun generasi. Karena secara tidak langsung, Allah titipkan amanah besar pada tiap-tiap pundak muslimah bahwa muslimah haruslah membina generasi agar terwujud kecerdasan pada setiap jiwa yang dididiknya. Begitulah muslimah, dengan segala "kado" terindah yang di titipkan Allah padanya. 

Teruntuk muslimah seluruh alam...
Bahwa muslimah memiliki sesuatu spesial yang Allah titipkan di pundaknya, maka jadilah sebaik-baik muslimah agar terdidik generasi-generasi hebat melalui tangan-tanganmu. Jadilah muslimah hebat agar terbina generasi-generasi cemerlang bagi agama dan bangsa.
Karena kamu, muslimah 😊

Semoga tetap diringankan langkah kita oleh Allah, semoga tetap digerakkan hati kita oleh Allah untuk selalu bersyukur atas segala nikmat berlapis-lapis yang Allah berikan. Tergerak hatinya untuk menuntut ilmu adalah salah satu nikmat yang Allah sematkan ke dalam hati tiap-tiap hambaNya. Semoga kita bisa menjadi hamba yang senantiasa selalu mengedepankan syukur. 

Menghidupkan mimpi. Di kota Takengon. Di hari ke-11 November 2017
Menjemput Hidayah, Meraih Jannah

Menjemput Hidayah, Meraih Jannah

Sejatinya manusia itu memang harus berubah. Entah itu jadi lebih baik atau lebih buruk, itu pilihan. Maka inilah yang dikatakan hidup ini pilihan. Karena pada hakikatnya Allah sudah atur siapa yang akan ke syurga dan siapa yang akan ke neraka. Maka mereka yang terpilih baik diakhir hidupnya, akan Allah gerakkan hatinya dengan mantap untuk mengikuti jejaknya ahlul jannah. Sebaliknya, bagi mereka yang dicantumkan Allah dalam lauhul mahfudznya akhir yang tidak baik, Allah mudahkan jalan baginya untuk melakukan apa yang dilakukan ahlunnar. Maka penting bagi kita untuk senantiasa berdo'a mendapat akhir yang baik. Dan berdo'a untuk dihindarkan dari su'ul khotimah. 

Maka penting bagi kita yang sudah menyadari hidayah untuk berdo'a agar diistiqomahkan jalannya, agar dikuatkan pundak dan hatinya, agar senantiasa dilindungi imannya. Karena hidup mempertahankan yang haq dan menggenggam sunnah hari ini adalah sulit. Ya ini cobaan, cobaan itu untuk apa? Untuk menaikkan level keimanan kita, untuk meningkatkan kadar keimanan kita. 

Hidayah itu hadir setiap hari, mengelilingi kita setiap hari, tapi kadang kita nggak sadar, malah sibuk dengan urusan dunia yang entah sampai kapan diizinkan untuk kita tinggal di dalamnya. 

Maka mulailah hari ini, hidayah itu tidak perlu ditunggu lagi, hidayah itu sudah menghampiri kita. Tinggal kitanya aja lagi, mau menyadari dan menjemput atau membiarkan hidayah itu tetap di tempatnya. 

Karenanya penting bagi kita untuk berkumpul bersama orang orang shalih, bersama sahabat hijrah. Agar jika sewaktu-waktu iman kita melemah, selalu ada yang mengingatkan kita. Allah kirimkan kita orang-orang baik, bahkan Allah tempatkan orang baik itu secara presisi dekat dengan kita. Kurang apa lagi? Maka selagi Allah berikan orang baik di sekitar kita, silahkan perbaiki diri menjadi lebih baik, silahkan benahi rusaknya diri kita itu dimana. Karena semua ini Allah yang punya. Teman baik kita, Allah yang punya. Kalau besok lusa Allah mau ambil, ya itu memang hak Allah, ketentuan Allah. Dan tugas kita adalah berubah, bahkan merubah. 

Tidak sedikit pemuda diluar sana yang dengan tekad membara ingin memerdekakan islam kembali, tapi tidak sedikit juga pemuda diluar sana yang sama sekali tidak peduli akan hal ini. Maka pemuda yang hari ini sudah mengenal hijrah, mari bersama kita berbenah diri, agar layak kita persaksikan di hadapan Allah bahwa kita pernah berjuang serta dalam proses kemerdekaan islam kembali. 

Juga teruntuk saudara kita yang ada di Palestina, Suriah, Turki, Yaman, Iraq, Rohingya, dan di seluruh negara-negara muslim lainnya, kita tidak bisa memberikan banyak hal yang berarti bagi semua saudara kita yang ada di sana. Tapi sudah menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk menyertakan mereka pada bait-bait terbaik do'a kita. 

Hari ini mereka tertindas, berdarah memperjuangkan haknya sebagai muslim. Namun apa mereka menyerah ? Tidak. Mereka hari ini harus dihadapkan dengan kekuatan zionis laknatullah'alaih, tapi apa lantas mereka mundur? Tidak. Maka kita, saudara yang paling diharapkan kehadiran sertanya oleh bangsa Palestina dan seluruh bangsa yang hari ini tertindas, harus selalu mengupayakan segala sesuatu agar bagaimana bisa kita membantu mereka yang ada di sana. Jika tidak mampu memberikan materi, setidaknya do'a yang tulus dan ikhlas harus selalu kita panjatkan kepada Allah swt, Pemilik megahnya Arsy, luasnya dunia dan seluruh alam.

Memaknai Hijrah bersama pejuang Istiqomah. Ditengah sejuknya kota Takengon. Di hari ke-7 November 2017. 
Al-Fatih Abad Ini

Al-Fatih Abad Ini

Tentang Rasa

Bahwa memilih jalan ini adalah bukan jalan yang mudah. Lika liku? Lebih dari itu. Yang kita harus tau adalah berjuang. Air mata? Silahkan kuras sampai tak tersisa setetespun asal dakwah ini kita yang perjuangkan. Karena yang tersakit adalah ketika kita menyerah memperjuangkan dakwah dan posisi kita digantikan oleh yang lainnya. 

Dakwah butuh pemuda tangguh. Sedang Kota tujuan 1453, Konstantinopel takluk melalui tangan pemuda, mengapa tidak kita menjadi al-Fatih abad ini? 

Sah saja jika kita menyerah dan duduk manis "menunggu" perubahan dan membiarkan yang lainnya berjuang, tapi lantas kita dapat apa? Tidak melulu hasil yang menebar manis, tapi kadang justru proses adalah yang menuai manisnya hasil. 

Tak masalah jika pernah dalam waktu tertentu kamu merasa lelah, karena itu artinya kamu sudah berjuang. Tak mengapa jikapun pernah kamu merasa sakit dalam dakwah, karena itu berarti kamu sudah mencintai. Tak mengapa sekalipun air mata menemani langkahmu dalam dakwah, karena itu berarti hatimu masih memikirkan. Tapi jangan terpuruk terlalu lama, dunia membutuhkan kita, pejuang-pejuang tangguh dari seantero negeri ini. 

Juga, manusiawi bahwa kita butuh refresh dalam perjalanan ini. Tapi jangan beristirahat terlalu lama karena sejatinya dakwah harus senantiasa selalu diperjuangkan. Karenanya kita butuh saudara, agar jika sewaktu-waktu futuur mulai merambah, ada yang menjadi perantara hidayah Allah bagi kita. 

Saudaraku, karena memilih jalan ini berarti kita memilih jalan berliku, maka tuntaskan liku itu. Jika perlu, luruskan liku yang menemani perjalanan itu. Tanamkan selalu semangat dan syukur, bahwa kita bisa merasakan perjuangan dakwah tanpa perlu berdarah lagi. Kita harus fahami bahwa kata "pemuda" memiliki makna yang besar dan terselip amanah besar pula di dalamnya. Maka berdirilah di barisan terdepan dalam perjuangan ini.

Semangat, ikhwahfillah..
Masih banyak yang kita harus perjuangkan untuk dakwah kita. Isi ruhiyah agar lebih dekat dengan Allah Maharaja yang memberi segala. Kalahkan dan penjarakan pasukan syaiton penggoda yang kadang melemahkan kita. Yakinlah, lelahmu berbalas pahala. 

Saling mengingatkan adalah salah satu kunci istiqomah, maka menegur adalah salah satu caranya. Mari bergerak lebih banyak agar menuai hasil yang lebih banyak pula.

~memaknai langkah bersama aktivis dakwah kampus. Di sudut kota Indah Takengon, di hari ke-lima November 2017. 
Ini Rumah Kita

Ini Rumah Kita

Adalah indah yang selalu disebut rumah. Adalah realisasi rindu yang selalu disebut pulang. Ini rumah kita. Selamat datang, generasi baru.

Ini Rumah Kita

1 November 2017, Alhamdulillah dengan berbekal izin Allah, telah terlaksana salah satu bentuk ucapan selamat datang bagi mahasiswa baru yang telah tergabung menjadi keluarga besar LDK Simahtuah yakni Open House. Acara ini diselenggarakan khusus untuk menyambut semangat-semangat baru bagi LDK juga sebagai bentuk syukur dan terima kasih kepada Sang Pemberi Segala, bahwa hari ini kita masih bisa merasakan indahnya berukhuwah dalam dekapan islam. 

Alhamdulillah, antusias mereka masih luar biasa, semangat dalam mempersiapkan segala hal untuk terlaksananya acara ini juga sangat pantas diacungi jempol, semoga semangat itu akan tetap terjaga sampai kapanpun. Mereka yang hadir dalam acara ini merupakan alumni TRANDI I LDK Simahtuah yang telah dilaksanakan September lalu. Untuk diketahui, TRANDI (Training Dasar Islam) adalah kegiatan rutin tahunan LDK Simahtuah sebagai salah satu gerbang untuk bergabung bersama lembaga dakwah ini. 

Selamat datang, Gajah Putih Muda. Generasi harapan dakwah, terkhusus di kampus STAIN Gajah Putih ini. Selamat bergabung bersama keluarga besar LDK Simahtuah. Semoga bisa berkontribusi menyebarkan dakwah Islam dimulai dari sini, dari rumah kita. 

Percayalah, meski berada di jalan ini tidak pernah mudah, tapi dengan keikhlasan niat dan ketulusan do'a, segala hal yang dirasa sulit akan menjadi indah atas izin Allah. Maka selalu sertakan Allah dalam setiap keputusan apapun, agar jika sewaktu-waktu kita kecewa dengan pilihan itu, kita 'layak' untuk menangis dan bercerita pada Allah. Karena sejak awal, kita sudah melibatkan Allah. 

Mari bersama kita membangun benteng pertahanan Islam. Jiwa muda adalah yang harus berdiri di garda terdepan bagi segala bentuk perjuangan yang menyerukan kebaikan. Tetap semangat, jalan berliku masih terbentang luas dihadapan. Tekadkan dengan segala keikhlasan niat bahwa segala kebaikan yang hari ini kita perjuangkan adalah karena Allah.

AllahuAkbar! AllahuAkbar! AllahuAkbar

Bersajak bersama hujan. Dari sudut kota Takengon, mengawali November 2017.
Realisasi mimpi

Realisasi mimpi

Selaksa cahaya pagi menyapa perwajahan bumi. Masih berselimut embun, dedaunan mulai tersenyum malu-malu. Jalanan masih mengeluarkan aroma basah sisa hujan semalam. Mata-mata sendu mulai beranjak dari peraduannya.

Saat matahari bahkan belum mengintip, sebagai tanda hadir di bumi.

Realisasi mimpi
Pagi ini, embun masih tampil percaya diri dengan kesegarannya menyelimuti kota Takengon. Meski udara dingin yang membekukan, tidak lantas menyurutkan semangat kader-kader LDK Simahtuah untuk melaksanakan salah satu kewajiban sebagai muslim, berjalan menuju tempat peradaban, tempat bermohon kepada Sang Maha Memberi.

Bertempat di mushola al-Hafidz kampus STAIN Gajah Putih. Selasa, 31 Oktober 2017 Alhamdulillah, dengan izin Allah telah terlaksana dengan khidmat GSJN (gerakan subuh jama'ah nasional) bersama pejuang subuh yang tangguh sebagai refleksi peringatan hari sumpah pemuda.

Sebagai pemuda tanah air Indonesia yang tentunya mengharapkan kemerdekaan yang hakiki bagi setiap jiwa Indonesia, maka sudah seyogyanya pemuda-pemuda itu bangkit, memulai hari dengan mengharapkan berkah serta ridho dari Illahi, sebagai bentuk syukur bahwa hari ini kita semua masih diizinkan untuk meraup keberkahan yang Allah tebarkan di muka bumi ini.

Untuk diketahui, GSJN merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh FSLDK Indonesia yakni gabungan seluruh LKD yang ada di Indonesia. Ini masih salah satunya, masih banyak kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya yang sudah dan akan dilaksanakan oleh LDK, khususnya LDK Simahtuah yang berada di kampus STAIN Gajah Putih Takengon.

Saudaraku, pemuda Indonesia pejuang dakwah kampus...
Kedepan, tantangan dakwah adalah semakin rumit. Maka bagimu, pejuang dakwah dimanapun keberadaanmu. Hari ini, kita adalah yang digerakkan hatinya dengan mantap oleh Allah untuk melakukan apapun sebisa kita untuk memperjuangkan hak Allah. Maka amanah besar ini, mari kita indahkan dan perjuangkan bersama. Karena mengingatkan adalah salah satu kunci istiqomah, maka menegur adalah salah satu caranya.

Karenanya, kita dihadirkan orang-orang yang senantiasa selalu mengingatkan kita tentang mimpi-mimpi besar kita bersama. Mari bersama kita bersatu menyebarkan dakwah Islam keseluruh penjuru dunia. Agar layak kita persaksikan dihadapan Allah kelak, bahwa kita pernah turut serta berjuang memerdekakan Islam.

Merealisasikan mimpi. Dari sudut kota Indah Takengon. Malam rabu, di penghujung Oktober.
Untukmu, pemuda pejuang dakwah kampus

Untukmu, pemuda pejuang dakwah kampus

Semangat itu, jangan pernah padam!!!

Untukmu, pemuda tanah air Indonesia, pejuang dakwah kampus yang saat ini memperjuangkan kemerdekaannya. Berjuanglah tanpa nanti, karena jika tidak berjuang hari ini, maka pastikan saja kita akan tertinggal jauh dibelakang.
Untukmu, pemuda Indonesia, pejuang dakwah kampus yang hari ini sedang memperjuangkan keasriannya. Berjuanglah meski lelah menyerbu, meski air mata menderu, meski langkah goyah dan lunglai, meski tak pernah dipandang manusia, meski berdarah!!! Kita harus tetap berjuang.

Tidak dipandang manusia, kita selalu punya Allah. Kita selalu punya Allah yang tiada henti selalu melihat kita. Maka jangan berputus asa jika hari ini kerja kerasmu tidak dihargai manusia, karena penghargaan manusia hanya sementara. Tapi berjuanglah agar bagaimana bisa kerja keras kita diberikan penghargaan oleh Sang MahaMemberi segala penghargaan. Ikrarkan didalam hati, niatkan meyeluruh didalam jiwa bahwa segala kebaikan yang hari ini kita perjuangkan adalah karena Allah. Ridho Allah adalah diatas segalanya, maka jika Allah ridho, keringanan hati manusia menyertainya.

Jika hari ini kerja keras kita diacuhkan manusia, berceritalah, berbisiklah dalam sujud sendu, saat yang lainnya terlena dalam mimpi, berbisiklah pada bumi yang bisikan itu melangit. Yang bisikan itu dijawab dengan manis oleh Sang Pencipta, yang cerita itu didengarkan dengan sebaiknya oleh Sang MahaMendengar.
Pejuang dakwah kampus, bahwa ketika memutuskan berjalan bersama dijalan ini, kita sudah memutuskan bahwa kita akan berada dijalan penuh kerikil dan liku, maka tuntaskan liku itu, singkirkan kerikil yang jika itu menghambat jalanmu, karena sejatinya Allah berikan kerikil dan liku itu adalah agar kita tau bahwa berjuang, tidak pernah selamanya manis, harus ada liku didalamnya agar ada yang berbeda jika diceritakan kembali di kemudian hari. Juga agar kita tau bahwa dalam berjalan, kita harus jatuh untuk bisa mengambil sesuatu yang berharga dibawah sana. Tapi jatuhpun tak pernah selamanya sakit, air mata pun tak pernah selamanya bermakna kesedihan, mereka semua diciptakan untuk menemani agar tercipta kombinasi yang sempurna dalam perjalanan ini. 

Maka saling membantu adalah pelengkapnya, saling mengingatkan adalah pengokohnya.

Refleksi peringatan hari sumpah pemuda 28 Oktober 2017. Dari Kota Indah Takengon. Dari saudaramu yang sama-sama sedang memperjuangkan dakwah kampus. Teruntuk seluruh pemuda Indonesia, pejuang dakwah kampus.
Refleksi peringatan hari sumpah pemuda

Refleksi peringatan hari sumpah pemuda

Semangat jiwa-jiwa muda adalah semangat yang paling ditunggu di seluruh pelosok negeri. Selalu ada hal menarik setiap kali nama "pemuda" tersebut. Selalu ada semangat yang tak biasa setiap kali nama "pemuda" tersebut. Begitulah istimewanya pemuda, yang merupakan harapan besar bangsa untuk menjaga keutuhannya.

Maka bagimu, pemuda yang hari ini "mengaku" sebagai pemuda. Negeri butuh pengabdianmu, bangsa butuh peran istimewamu, rakyat butuh perjuanganmu.
Berpeluhlah hari ini, jangan pernah merasa perjuanganmu sudah usai di sini. Hanya karena bangsa ini sudah dinobatkan merdeka pada tahun 1945 lalu, lantas cukupkah dengan itu? Belum. Kita masih harus memerdekakan hak-hak rakyat. Kita masih harus memerdekakan pemikiran-pemikiran yang belum merdeka. Dan yang paling penting, kita masih harus memerdekakan pemuda yang hari ini terpenjara dengan indahnya "cobaan" dunia yang fana ini. Memperjuangkan semangat pemuda agar tak luntur diterjang badai yang semakin memporak-porandakan negeri ini. Bangsa ini butuh pemuda-pemuda tangguh, yang siap berpeluh bahkan berdarah untuk Indonesia. Bangsa butuh semangat juang pemuda untuk membakar semangat jiwa-jiwa yang lain.

Kita harus ingat bahwa kata 'pemuda' memiliki peran yang sangat besar, juga terselip pesan dan amanah besar di pundaknya. Maka hari ini, pemuda yang sudah menemukan semangatnya, mari bersama kita membangun semangat bagi yang lainnya agar bisa bersama kita bangun Indonesia agar lebih baik lagi. Jangan merasa baik-baik saja sementara Kita butuh perbaikan.

Bergerak. Bergeraklah jiwa muda. Karena pada dirimu, terdapat harapan besar bangsa. Karena dalam darahmu, harus mengalir semangat juang pahlawan bangsa. Karena diatas pundakmu, terbeban amanah bangsa untuk membuatnya lebih merdeka.

Jika ada yang bertanya kenapa harus aku? Jawabnya karena kamu pemuda.


Refleksi peringatan hari sumpah pemuda 28 Oktober 2017. Merajut inspirasi di Kota Dingin Takengon. Dari pemuda Indonesia, tertuju kepada seluruh jiwa muda Indonesia.